Pemkab Lamongan Jatim Dongkrak PAD Gabungkan Seluruh Sektor Dengan Wisata

Lamongan, Jatim – Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menggabungkan seluruh sektor yang ada di wilayah itu dengan wisata, tujuannya mendongkrak Pendapat Asli Daerah (PAD) yang sempat lesu akibat pandemi COVID-19.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi di Lamongan, Selasa mengatakan, penggabungan ini adalah sebagai inovasi daerah, karena pertumbuhan ekonomi setempat terkoreksi menjadi -2,65 persen di akhir tahun 2020.

“Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, kami selalu menekankan bangkitnya UMKM Lamongan dan menggabungkan semua sektor yang ada dengan sektor pariwisata untuk menggeliatkan perekonomian di Kabupaten Lamongan,” kata Yuhronur, dalam siaran pernya yang diterima.

Ia menjelaskan, beberapa sektor sudah mulai dilakukan contohnya di sektor pertanian Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng. Pertanian semangka di wilayah itu yang biasanya saat panen dijual seperti biasa, kali ini dijadikan pegelaran wisata dan omzetnya naik 300 persen dari biasanya.

“Rencananya, sektor lain juga akan mengikuti seperti sektor olahraga, perikanan dan lain sebagainya,” kata Yuhronur yang pernah menjabat sebagai sekda setempat.

Ia mengakui, bahwa sumber daya alam yang ada di tiap desa akan terus dimaksimalkan untuk dijadikan sebagai tempat wisata, seperti yang telah muncul taman-taman tematik di desa yang dikelola oleh BUMDes.

“Munculnya desa-desa wisata tersebut akan akan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. Produk-produk UMKM dan kerajinan masyarakat akan mendapatkan tempat untuk memasarkan produknya,” katanya.

Pemkab Lamongan, kata dia, juga akan membantu pemasarannya melalui luring dan daring, dengan kerja sama toko retail modern.

“Dari 90 produk UMKM yang dikurasi sudah terdapat 26 produk yang sudah bisa masuk retail modern seperti Indomaret dan Alfamart. Sedangkan secara daring, kami bekerja sama dengan Bank Jatim meluncurkan aplikasi Pasar Online Lamongan dan Lapak Lamongan,” tuturnya.

Contoh lain, kata Yuhronur, adalah Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang telah menyumbang PAD cukup besar, yakni sebelum pandemi sekitar Rp10 miliar sampai dengan Rp15 miliar, yang diperoleh dari pemanfaatan aset daerah yang dikerjasamakan dengan investor melalui sistem bagi hasil.

“Kawasan WBL tersebut juga menumbuhkan wisata lain di sekitanya, contohnya Maharani Zoo, Tanjung Kododk Beach Resort dan menjadi satu wilayah dengan Wisata Religi Sunan Drajat,” katanya. (Ant)